Halo semua, Saya sedang mencari produsen/ pengrajin untuk jenis barang kerajinan anyaman yang terbuat dari beberapa bahan dasar. Misalnya, Enceng Gondok, Bambu, Purun, dan bahan alam lainnya. Lebih disukai yang telah dan pernah mengekspor keluar negeri/ manca negara. Jika teman-teman ada yang mempunyai kenalan atau relasi, dapat menghubungi saya di WA 087777574805 atau email saya: [email protected] Terima kasih Salam Hangat, Hans Duino
Gendis Bag, Tas dari Eceng Gondok Eceng gondok, tanaman yang tumbuh di perairan ini sering dianggap sesuatu yang tidak berguna bahkan keberadaannya sering dianggap mengganggu perairan karena berkembang biak terlalu banyak. Namun, siapa sangka jika eceng gondok bisa menjadi bahan untuk membuat tas. Salah satunya tas yang diproduksi oleh home industri yang digawangi oleh seorang dokter gigi bernama Ferry Yuliana. Selain eceng gondok, Gendhis Nag juga terbuat dari rotan dan tanaman menthong. Lia, sapaan akrabnya sebenarnya membuka bisnis ini lantaran prihatin dengan bahan baku tas tersebut yang dijual petani dengan harga yang sangat murah. Padahal jika dikreasikan maka akan menjadi produk yang harganya lebih tinggi. Produk yang dihasilkan dari Gendhis Bag 70 persen terbuat daru bahan alami dan dikerjakan dengan tangan sendiri. Selain itu para pengrajinnya yang rata-rata petani sebelum berkerja diajarkan teknik menganyam terlebih dahulu oleh Lia. Kini Bag Gendis, sudah bisa menembus ke pasar mancanegara beberapa negara langsung memesan tas produksinya. Mulai dari Jepang hingga Amerika Serikat. Kejaya Handycraft Pelepah pisang atau batok kelapa biasanya tak berguna setelah buahnya dimanfaatkan. Namun tidak di tangan Khotibin. Sejak tahun 1993, Khotibin telah merintis usaha kerajinan tangan dari pelepah pisang dan batok kelapa. Namun tak mendapat sambutan pasar, apalagi kala krisis moneter menerjang. Ketika krisis moneter mereda, barulah Khotibin mulai mengembangkan usahanya kembali. Dirinya mengenalkan karyanya lewat pameran-pameran yang diadakan oleh pemerintah. Hingga akhirnya usaha yang diberi nama Kejaya Handycraft ini mulai berkembang kembali sekitar tahun 2000. Ketika itu ada orang dari Inggris yang mau memesan tempat tisu dan lilin yang terbuat dari bahan alami. Orang tersebut memesannya dalam jumlah banyak satu kontainer dalam waktu dua bulan. Sehingga Kejaya Handycraft harus memperkerjakan ratusan karyawan. Untungnya pesanannya bisa tepat waktu dan hasilnya tidak mengecewakan. Kini setiap bulannya Kejaya Handycraft harus menyuplai 10 ribu tas dari batok kelapa yang harus diekspor ke Hawai selain itu Kejaya Hanycraft juga memproduksi alat muski seperti Karimba dan Marakat yang dikirim ke sejumlah negara di Eropa seperti Perancis dan London.
Menarik juga ya, unik kalau seperti itu pasti bakalan laris, ikut nyari juga deh siapa tau bisa kerjasama buat pemasarannya